Rabu, 30 April 2014

Rekap Nilai

Soal Ujian

Selasa, 29 April 2014

Pengertian Dan Tujuan Penampilan Diri



Stándar Kompetensi: Memelihara standar penampilan pribadi
Kompetensi Dasar   :   Pengertian dan tujuan penampilan diri

A.      Pelayanan dengan penampilan serasi
Penampilan (appearance) adalah citra diri yang terpancar dari diri seseorang yang dapat dilihat dari penampilan secara keseluruhan.

Penampilan serasi merupakan suatu hal yang penting bagi setiap orang, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun di tempat pekerjaan. Tujuan berpenampilan serasi dan menarik maka kita akan dihormati, disegani, dan dipercayai oleh orang lain. Sebaliknya kepada orang-orang dengan penampilan seronok, tidak menarik, dan tidak serasi biasanya orang lain tidak menyukainya.

B.       Sikap dan cara berjalan yang baik.
  1. Tunjukkan ekspresi tanda rasa percaya diri.
  2. Tidak menyeret-nyeret sepatu saat berjalan.
  3. Jaga keseimbangan badan, usahakan berjalan tidak dibuat-buat dan tidak menunduk, atau menengadah.
  4. Keluar masuk ruangan, wanita mendahului pria.
  5. Menggunakan tangga eskalator, ketika naik pria terlebih dahulu, kemudian sebaliknya ketika turun wanita terlebih dahulu disusul pria.

C.       Cara berpakaian yang serasi beserta aksesorisnya.
1.      Kegunaan busana antara lain:
a.         Pelindung kulit/ badan dari cuaca dingin dan panas.
b.         Sebagai sarana atau alat penunjang penampilan.
c.         Menyembunyikan bagian tubuh yang kurang baik.
d.        Menutupi bentuk tubuh yang pendek, gemuk, tinggi, kurus dsb.


Text Box:  Penampilan Serasi 





2.      Berbusana harus berprinsip pada beberapa hal:
Sepadan/Sesuai dengan:
a.         Bentuk tubuh.
b.         Usia.
c.         Waktu.
d.        Tempat.
e.         Anggaran.

Rapi maksudnya:
a.         Bersih dari noda-noda kotoran, make-up, makanan.
b.         Tidak terlihat lusuh, lecek, atau kusam.
c.         Tidak robek/ ada beberapa jahitan yang lepas.
d.        Tidak ada kancing yang lepas.
e.         Tidak bau apek.
f.          Tidak transparan.

Sikap, yaitu:
a.         Pribadi si pemakai saat melayani pelanggan/tamu.
b.         Gaya penampilan pribadi saat melayani pelanggan/tamu.

Dari hal-hal tersebut, agar anda dapat berbusana sesuai dengan situasi dan kondisi serta gendernya, perhatikan busana kerja yang lazim digunakan berikut ini:

Busana kantor untuk wanita, sebaiknya:
a.         Gaun terusan dengan blazer.
b.         Rok span dengan blus gaya kemeja.
c.         Rok span, celana panjang, blus dan blazer yang terkesan    sportif dan feminim.
d.        Pemakaian jilbab, rok panjang sebatas mata kaki, tidak menyentuh lantai, dan jilbab sebaiknya yang berkesan modis.


 










Busana kantor untuk pria sebaiknya:
a.         Kemeja lengan panjang.
b.         Dasi.
c.         Celana panjang non jeans.
d.        Ikat pinggang.
e.         Kaos kaki.
f.          Sepatu.
g.         Arloji jam tangan.
h.         Jas.


Text Box: Busana Kerja Untuk Pria







D.      Etika berbicara yang baik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam berbicara.
a.     Tidak bersifat ceroboh.
b.    Tidak menyinggung perasaan orang lain.
c.     Tidak memperbincangkan masalah pribadi.
d.    Tidak gemar memuji diri sendiri.
e.     Menghindari gossip.
f.     Tidak memotong pembicaraan.
g.    Tidak membesarkan persoalan yang sepele.

Daftar Pustaka:
Suyetty dkk.Modul Prinsip-Prinsip Kerjasama Dengan Kolega Dan Pelanggan.2010.Jakarta:Yudhistira.

PPT silahkan download di sini

Pelayanan Prima



Stándar Kompetensi: Menerapkan prinsip-prinsip kerjasama dengan Kolega dan pelanggan
Kompetensi Dasar:   Pelayanan Prima
 
A.           Hakikat dan pengertian pelayanan prima.
1.             Pelayanan prima adalah pelayanan terbaik yang diberikan perusahaan untuk memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan.
2.             Pelayanan prima adalah pelayanan yang memprioritaskan kepuasan pelanggan.
3.             Pelayanan prima adalah pelayanan dengan ramah, tepat, dan cepat kepada pelanggan.
4.             Pelayanan prima adalah pelayanan yang membuat pelanggan merasa dipentingkan.
5.             Pelayanan prima adalah pelayanan yang menempatkan pelanggan sebagai rekan/partner.

B.            Konsep dasar pelayanan prima
1.             Pelayanan prima berdasarkan konsep sikap (attitude):
a.         Rasa memiliki (sense of belonging) terhadap perusahaan.
b.        Rasa kebanggaan terhadap pekerjaan.
c.         Loyalitas yang tinggi terhadap pekerjaan.
d.        Ingin menjaga martabat dan nama baik perusahaan.
2.             Pelayanan prima berdasarkan konsep perhatian (attention).
Perhatian atau atensi adalah sikap yang menunjukkan kepedulian atau minat seseorang terhadap sesuatu, biasanya muncul dari ketertarikan dan dorongan hati, karena pengaruh situasi yang dihadapinya.
Konsep perhatian mencakup tiga hal: Listening, Observing dan Thinking.
3.             Pelayanan prima berdasarkan konsep tindakan (action)
Merupakan rangkaian perbuatan nyata yang dilakukan untuk memberikan pelayanan terbaik dalam rangka meyakinkan pelanggan. Tujuannya adalah untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan, sehingga harapan pelanggan dapat tercapai.
Beberapa konsep tindakan nyata pelayanan bagi pelanggan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
   1)    Mencatat pesanan pelanggan
   2)    Mencatat kebutuhan pelanggan

Contoh-Contoh Pelayanan
  1. Perbankan memberikan kemudahan bagi para nasabah untuk melakukan berbagai transaksi perbankan dimanapun. Misalnya dengan ATM, layanan sms banking dan internet banking, atau kredit pemilikan rumah/kendaraan (KPR/K).
  2. Transportasi menyediakan fasilitas angkutan orang atau barang yang aman, nyaman, dan cepat serta ongkos yang relatif murah.
  3. Warung/toko menyediakan barang kebutuhan sehari-hari.
  4. Rumah sakit menyediakan fasilitas yang baik dan pelayanan yang cepat.

Tujuan Pelayanan Prima
  1. Untuk memberikan pelayanan yang bermutu tinggi.
  2. Menimbulkan keputusan dari pihak pelanggan/konsumen agar segera membeli barang/jasa yang ditawarkan pada saat itu.
  3. Untuk menumbuhkan kepercayaan pelanggan/konsumen terhadap barang/jasa yang ditawarkan.
  4. Untuk menghindari terjadinya tuntutan-tuntutan yang tidak perlu dikemudian hari terhadap produsen/penjual.
  5. Untuk menciptakan kepercayaan dan kepuasan pelanggan.
  6. Untuk menjaga agar pelanggan/konsumen merasa diperhatikan segala kebutuhannya.
  7. Untuk mempertahankan pelanggan/konsumen, agar tetap setia menggunakan barang/jasa yang ditawarkan

Daftar Pustaka:
Suyetty dkk.Modul Prinsip-Prinsip Kerjasama Dengan Kolega Dan Pelanggan.2010.Jakarta:Yudhistira.